Search This Blog

Friday, April 30, 2010

STANDAR HATI

Pa..pa..pa..pa.., setidaknya sudah seminggu ini anakku belajar memanggil papanya. Seneng rasanya bisa dengar walau cuma satu suku kata, ya satu suku kata. 'Pa'. Sepintas tak mempunyai arti apa-apa, dalam kamus besarpun tak dijumpai akan maknanya. Tapi karena ucapan itu keluar dari orang yang sangat bermakna buat kita, maka sekecil dan sesederhana apapun yang keluar dari ucapnya dapat memberikan makna yang sangat besar bagi diri kita. Kenapa bisa seperti itu? Sebuah tanya yang pasti ada jawabnya. Ingat ketika saya masih remaja dulu, almarhum bapak sering menasehati agar selalu bergaul hanya dengan yang baik-baik saja, karena hanya dengan bergaul dengan yang baik, orang yang baik, lingkungan yang baik, dengan sendirinya akan menciptakan standar yang baik pada hati kita. Beliau mencontohkan bahwa seorang pemulung sampah yang tiap hari bergumul dengan sampah yang berbau bisa jadi tidak akan bisa mencium bau temannya yang buang angin, artinya ketika kemungkaran walau kecil akan dianggap biasa karena standar hatinya sudah terbiasa dengan kemungkaran. Tetapi sebaliknya bagi orang yang biasa dengan kebaikan pasti akan mencium suatu kemungkaran walau itu kecil, dan akan memberikan nilai kebaikan yang tinggi walau hanya sebuah kebaikan kecil, seperti ucapan 'pa' tadi. Mudah-mudahan Tuhan selalu memberikan rahmatNya agar kita selalu punya standar hidup yang baik, Amin. Semoga..

No comments:

Post a Comment